oleh Hamba Allah Swt yang saleh akan mendapat balasan sempurna berupa (D) surga di akhirat kelak, sebab orang yang salah berarti taat pada Allah, mendapatkan pahala dan mendapatkan balasan berupa surga. Di dalam surat an najm ayat 39 - 42, disebutkan bahwa manusia hanya mendapatkan apa yang diusahakannya / diikhtiarkannya. InilahTanda Allah SWT Berpaling Dari Hamba-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat Al 'Ashr ayat1-3 yang artinya, "Demi masa. Sungguh manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran." (QS. Al 'Ashr : 1-3) Orangyang menunaikan hal-hal yang wajib secara sempurna, berarti ia mencintai Allah SWT. Sedangkan orang yang masih menambah dengan amalan-amalan sunah, ia dicintai Allah SWT. Dalam hadis qudsi dikatakan, "Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardukan kepadanya. Hambaallah swt yang saleh akan mendapat balasan sempurna berupa? arab B.kecerdasan otak C.kesehatan dan harta melimpah D.surga di akhirat - 18 Ivana7348 Ivana7348 12.10.2018 3 Hadits di atas merupakan sanggahan bagi Jabariyah yang menyatakan bahwa manusia itu dipaksa oleh Allah dalam berbuat. Dalam hadits ini jelas dinyatakan bahwa manusia itu punya kehendak dan amalan dari dirinya sendiri. 4. Balasan amalan hamba dihitung dengan bilangan. 5. Allah mewakilkan pada malaikat untuk mencatat kebaikan dan kejelekan. Keempat tidak khawatir terhadap kehidupan di dunia ini, dan percaya bahwa sudah ada jaminan Allah SWT sebab Dia-lah yang menjamin penghidupan bagi hamba-hambanya. Kelima, tidak pernah merasa bosan bersimpuh kepada Allah SWT dengan berzikir dan membaca Alquran. Keenam, bergaul dengan orang yang dekat pada Allah SWT. Downloadmp3 Kajian Tentang Allah Tidak Pernah Mendzalimi Hamba-HambaNya. Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter dan yang lainnya. Semoga Allah Ta'ala membalas kebaikan Anda. Majukanlahhamba ke gerbang surga," katanya merajuk. "Bukankah telah kauberikan perjanjianmu untuk tidak meminta yang lain selain ini. Bagaimana engkau hai anak Adam! Alangkah khianatnya dirimu," firman Allah menjawabnya. Si hamba lantas bersembah, "Aduh Tuhanku," serunya merajuk, demikian Dia menginginkannya. AllahSWT menyebutkan kriteria dan ciri hamba-hamba-Nya dalam Alquran. REPUBLIKA.CO.ID, — Berbahagialah manusia yang mendapat status ibadurrahman atau menjadi hamba-hamba Allah Yang Mahapengasih. Maka Allah SWT akan memberikan segala kenikmatan, perlindungan, kasih sayang kepada hamba-Nya itu. Pendakwah yang juga Wakil Ketua Lembaga Dakwah Kedua: Allah SWT membukakan kunci hatinya dan mengisikannya dengan keyakinan dan kepercayaan yang kukuh. Ketiga : Allah SWT akan memberi kefahaman terhadap agama Islam dan mampu pula menghayatinya sebagai satu cara hidup yang lengkap dan sempurna. Huraiannya : Pertama : Allah SWT memberikan balasan di dunia supaya di akhirat nanti akan KIyO. Home Tips Selasa, 19 Oktober 2021 - 0817 WIBloading... Di antara takdir Allah yang agung ini, adalah ketentuan Allah berupa al-jaza min jinsil amal atau balasan akan didapat sesuai dengan amal perbuatan. Foto ilustrasi/istimewa A A A Takdir Allah Subhanahu wa ta'ala itu pasti, tidak berubah dan tak berganti. Dan, di antara takdir Allah yang agung ini, adalah ketentuan Allah berupa al-jaza min jinsil amal atau balasan akan didapat sesuai dengan amal perbuatan . Orang yang berbuat baik, akan mendapat balasan kebaikan. Dan orang yang berbuat jahat, akan mendapat balasan yang Subhanahu wa ta’ala berfirmanيَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِن سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ“Ingatlah pada hari ketika setiap jiwa mendapatkan balasan atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, begitu juga balasan atas kejahatan yang telah dia kerjakan, dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan itu, dan Allah memperingatkan kalian akan siksaNya. Dan Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hambaNya.” QS. Ali-Imran 30 Baca Juga Menurut Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc, dalam ceramah dan kajian Ayat-ayat Ahkam di kanal Rodja, faedah yang bisa kita ambil dari ayat yang mulia ini adalah sebagai berikut;1. Peringatan bagi hari yang besar nanti kiamat, di mana manusia mendapatkan apa yang telah dilakukan dari kebajikan atau keburukan. Maka bahagialah orang yang diberi taufik oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk beramal dengan amal kebajikan. Dia akan mendapatkan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hendaknya kita semua berusaha terus beramal dengan amal shaleh dan menjauhkan dari amal-amal yang mendatangkan murkanya Allah Subhanahu wa Ta’ Wajib -minimalnya disunnahkan- bagi seseorang untuk mengingat hari Pasti adanya balasan bagi setiap jiwaApakah ini umum atau dikecualikan bagi yang tidak diberikan taklif? Kalau kita lihat keumuman lafadz, maka ini mencakup semuanya. Yang tidak mukallaf maka dicatat untuknya kebaikan adapun keburukan tidak dicatat. Dari amal kebaikan itu dia akan mendapatkan di hadapannya, adapun amal keburukan akan yang kedua bahwa balasan itu adalah untuk yang mukallaf saja. Dan tidak diragukan lagi yang dimaksud jiwa’ di sini tidak dimaksudkan secara umum. Karena binatang tidak masuk di dalamnya. Sehingga yang dimaksud dengan jiwa’ di sini adalah jiwa yang Kesempurnaan tentang kekuasaan Allah Azza wa Jalla dengan menghadirkan apa yang telah diamalkan oleh seorang manusia baik amalan itu sedikit ataupun banyak. Baca Juga Allah sangat sempurna. Tidak ada yang luput sedikitpun bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan apa yang dilakukan oleh seseorang pasti akan dia hari akhir, dimana dia merupakan hari Keburukan akan kembali kepada orang yang Ditetapkannya di hari itu ada Orang yang melakukan perbuatan buruk memiliki kebencian terhadap perbuatannya pada hari tersebut. Dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan itu. Baca Juga Wallahu A'lam wid takdir amal ibadah balasan perbuatan manusia Artikel Terkini More 7 menit yang lalu 23 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu Oleh HA Siraj Munir ألحَمْدُ لِلّهِ. ألحَمْدُ لِلّهِ الذِي جَزَى العَامِلِيْنَ. وأحَبَّ الطَّائِعِيْنَ. وَأبْغَضَ العَاصِيْنَ. أشْهَدُ أنْ لاَ اِلهَ اِلااللهُ. وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدٍ الهَادِي اِلَى صرَاطِكَ المُسْتَقِيْمِ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ الْقَوِيْمِ. أمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اتَّقُوْاللهَ الّذِي لا اِلهَ سِوَاهُ وَاعْلَمُوا أنَّ اللهَ أمَرَكُمْ بِالطَّاعَةِ والْعِبَادَةِ. وَنَهَاكُمْ بِالظُّلْمِ وَالْمَعْصِيَةِ. فَلا يَكُوْنُ ذلِكَ اِلاَّ لِخُسْرَانِكُمْ وَهَلالِكُمْ. وَلَكِنِّ اللهَ يَرْحَمُكُمْ وَأنْزَلَ نِعَمَهُ عَلَيْكُمْ. فَأَطِيْعُوْهُ وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا عَنِ السَّيِّئَاتِ. لِأَنَّ اللهَ جَزَى أَعْمَالَكُمْ. أَثَابَكُمْ بِصَالِحِ أَعْمَالِكُمْ. وَعَذَّبَكُمْ بِسَيّءِ أَفْعَالِكُمْ Jama’ah Shalat Jum’at yang berbahagia Umat Islam tentu mengetahui, mengakui dan menyadari dengan sepenuhnya, bahwa dirinya diciptakan oleh Allah SWT dari tidak ada menjadi ada; dari tidak berdaya menjadi berdaya, dan berdaya upaya; dari lemah menjadi dapat berbuat sesuatu; dari menangis menjadi kuat dan perkasa serta menguasai alam ini. Itu semua bertujuan agar manusia selalu mengabdi kepada-Nya. Kita diciptakan bukan supaya bermusuh-musuhan, bukan untuk saling membunuh, bukan untuk berfoya-foya, bukan untuk bersanang-senang yang dapat melupakan Sang Pencipta Allah Rabbul Alamin, juga bukan untuk berbuat kerusakan. KIta diciptakan semata-mata untuk beribadah dan mengabdi kepada-Nya. Pengabdian hamba yang baik dan ihlas pasti tidak akan sia-sia. Karena disamping hal itu merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan kepada penciptanya, kita juga akan diberi imbalan, balasan yang berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat. Jama’ah Shalat Jum’at yang berbahagia Manusia adalah makhluk sosial, makhluk bermasyarakat yang tida bisa hidup sendiri, tapi membutuhkan orang lain. Manusia yang menginginka keturunan pun membutuhkan manusia yang lain. Manusia yang baru dilahirkan dari rahim ibunya tidak berdaya dan tidak dapat berbuat sesusatu, kecuali bergerak dan menangis. Nah, pada saat-saat demikian inilah ia membutuhkan pertolongan orang lain, seperti bidan, dan lain-lain. Manusia yang meninggal dunia tidak bisa memandikan diri sendiri, membungkus dirinya dengan kain kafan, bersembahyang dan mengubur dirinya sendiri, akan tetapi harus dimandikan dibungkus dan dikafan, disembahyangkan dan dikubur oleh orang lain Bahkan untuk makan sesuap nasi pun manusia membutuhkan kerja sama dengan berbagai orang. Mereka akan menerima pahala dan siksa dari Allah besok di akhirat, menurut baik dan buruk yang dikerjakannya. Oleh karena itu, manusia yang akan mengerjakan sesuatu pekerjaan, pasti akan berfikir terlebih dahulu, apakah yang akan dikerjakan itu termasuk kebaikan ataukah keburukan, ketaatan atau kemaksiatan dan kedurhakaan? Apabila yang dikerjakan itu ternyata kebaikan dan ketaatan, pasti ia mendapat pahala. Tapi apabila ternyata keburukan, kemaksiatan dan kedurhakaan, pasti akan mendapat siksa dari Allah SWT. Jama’ah Shalat Jum’at yang berbahagia Jadi manusia akan mendapat pahala karena amal baiknya, dan mendapat dosa dan siksa karena amal jeleknya. Seperti yang difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat az-Zalzalah ayat 7-8 فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَه. وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia melihat balasannya . Dan barangsiapa yang mengerjakan kejehatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.” Yang tersebut tadi adalah pahala dan dosa akibat perbuatan sendiri, bukan karena orang lain. Dalam Islam memang tidak ada dosa warisan. Sehingga anak tidak akan menerima bagian sedikit pun dari dosa dosa orang tuanya. Nabi adam AS dan ibunda Hawa pernah melanggar larangan Allah SWT, sedikit pun kita umat manusia sebagai keturunannya tidak diberi dosa warisa dari beliau. Siapa yang berbuat kebaikan, akan mendapat balasan pahala dari Allah SWT, dan siapa yang berbuat kejahatan, akan mendapat siksa dari-Nya. Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 286 لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ “Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakan dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya.” Islam menegaskan, bahwa setiap bayi yang keluar dari rahim ibunya itu suci, tidak berdosa sampai ia dewasa. Dan apabila ia telah menjadi orang yang dewasa, maka barulah amal perbuatannya itu dicatat sebagaimana lainnya, yang baik diberi pahala dan yang jahat diberi dosa. Hadis Nabi Muhammad SAW Yang diriwayatkan Abu Ya’la dalam Musnad Tabrani dan Baihaqi menerangkan sebagai berikut كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أوْ يُمَجِّسَانِهِ “Tiap-tiap bayi itu dilahirkan dalam keadaan suci bersih sehingga menjadi fasih lisannya, lalu ayah ibunya menjadikan orang beragama Yahudi, Kristen atau Majusi.” Dan hadis lain yang diriwyatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Dawud dan al-Hakim menerangkan sebagai berikut رُفِعَ الْقَلَمُ عَلَي ثَلَاثَةٍ عَنِ الْمَجْنُوْنِ الْمَغْلُوْبِ عَلَي عَقْلِهِ حَتَّى يَبْرَأَ وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظُ وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ “Pena malaikat itu diangkat maksudnya perbuatan manusia tidak ditulis, tidak dicatat dari tiga macam orang 1. Orang gila hingga ia sembuh gilanya. 2. Orang yang tidur hingga ia terjaga bangun dari tidurnya, dan 3. Anak kecil hingga ia menjadi baligh dewasa." Dalam surat an-Najm ayat 38-41diterangkan sebagai berikut أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى. وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى. وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى. ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاء الْأَوْفَى “Bahwasannya seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan bahwasannya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang bahwasannya usahanya itu kelak akan diberi balasan yang paling sempurna.” Jama’ah Shalat Jum’at yang berbahagia Dengan demikian, kita dituntut untuk berbuat kkebajikan sebanyak-banyaknya. Karena kita sendirilah yang akan menerima balasan pahala darinya disamping kebehagiaan duniawi. Kita juga dituntut menjauhi kejahatan, kedurhakaan dan kemaksiatan agar menjadi orang yang selamat di dunia dan akhirat. Apabila kita perhatikan firman-firman allah SWT dan sabda-sabda Nabi Muhammad SAW tadi, kita akan dapat memetik kesimpulan sebagai berikut 1. Manusia dilahirkan dalam keadaan suci, tidak mempunyai dosa, baik akibat perbuatannya sendiri maupun akibat perbuatan orang tua atau leluhurnya. 2. Semua pahal atau siksa yang diberikan Allah SWT kepada manusia adalah balasan yang setimpal dari perbuatannya sendiri, baik secara langsung maupun tidak. مَنْ سَنَّ فِيْ الْاِسْلاِمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أنْ يَنْقُصَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْاِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُمَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أنْ يَنْقُصِ مِنْ أوْزَارِهِمْ شَيْئٌ “Barangsiapa memberikan contoh yang baik dalam Islam maka baginya pahala dan pahala orang yang mengerjakannya sesudahnya tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala mereka, dan barangsiapa yang memberikan contoh jelek dalam Islam maka atasnya dosanya dan dosa orang yang mengerjakan sesudahnya tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa dosa mereka." Sehubungan dengan hadis tersebut, Allah SWT berfirman dalam surat Yasin Ayat 12 sebagai berikut إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ “Sesungguhnya kami menghidupkan orang orang mati dan kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata lauh-mahfudz." Jama’ah Shalat Jum’at yang berbahagia Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 1. Kita hendaknya memperbanyak amal shalih demi keselamatan dan kebahagiaan didunia dan akhirat. 2. Kita hendaknya menghindar dari berbuat maksiat agar selamat dari siksa Allah SWT 3. Kita dituntut memberikan contoh-contoh yang baik menurut pandangan Islam, agar mendapatkan pahala perbuatan itu dan pahala orang-orang yang meniru serta mengikutinya sampai hari kiamat 4. Kita dilarang berbuat maksiat atau memberikan contoh-contoh yang jelek menurut pandangan Islam, agar tidak mendapatkan dosanya dan dosa-dosa orang orang yang mengikuti jejaknya sampai hari kiamat. اِنَّ أَحْسَنَ الْكَلاَمِ كَلامُ اللهِ الْمَلِكِ الْعَلّامِ. وَاللهُ يَقُوْلُ وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِي الْمُهْتَدُوْنَ. وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ. أعُوْذُ باللهِ مِنَ الشّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَه. وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. اِنّهُ تَعَالَى جَوَّادٌ كَرِيْمٌ رَحْمَانٌ رَحِيْمٌ Hamba Allah Swt yg saleh akan mendapat balasan tepat berupa D surga di darul baka kelak, sebab orang yg salah memiliki arti taat pada Allah, menerima pahala & mendapatkan tanggapan berupa surga. Di dlm surat an najm ayat 39 – 42, disebutkan bahwa insan hanya menerima apa yg diusahakannya / diikhtiarkannya. Kemudian, apa yg diusahakannya akan diperlihatkan, & mendapatkan jawaban yg tepat. Kalau misalnya berupaya keras akan menerima jawaban keberhasilan. Nah, jika kita berupaya keras menjadi orang yg saleh, maka akan menerima pahala, maka balasan kelak di akhirat ialah nirwana. Maka jawabannya ada pada opsi jawaban D. Hamba Allah Swt yg saleh akan mendapat balasan tepat berupa ….PenjelasanKunci Jawaban c. kesehatan & harta melimpah. d. surga di darul baka kelak. ✅ Penjelasan Maksud soal balan Allah. Kata kunci jawaban orang saleh. Jawabannya adalah D. Dalam mencar ilmu online kali ini, kata kuncinya adalah orang saleh, & jawaban. Orang yg saleh berari akan menerima pahala. Nah, jawaban kelak di darul baka dr Allah yaitu berupa surga. Sehingga jawaban ada pada opsi yg D. Sedangkan jawaban A, B, & C salah. A salah, sebab karena orang yg saleh berkaitan dgn ketaat pada Allah, maka tanggapan yg tepat yakni di alam baka yaitu berupa nirwana, bukan berbentukberbaha arab, kecerdasan maupun kesehatan. Kunci Jawaban Hamba Allah Swt yg saleh akan mendapat tanggapan sempurna berupa D surga di darul baka kelak, karena tanggapan sempurna orang saleh mempunyai arti di alam baka berupa nirwana. Jawaban diverifikasi BENAR 💯