Seringmerasa kesulitan saat menahan buang air kecil? Saatnya Anda berkonsultasi dengan dokter. Saat bersin atau pun saat batuk mungkin tanpa sengaja ada Akibat proses buang air terhambat dan pada kasus yang berat, pasien bisa tidak buang air sama sekali. "Makanya gejala utamanya adalah susah kencing, atau kencing harus mengejan dulu. Gejala lainnya adalah air kencing pancarannya lemah atau keluarnya menetes. Nah kalau sudah begini, sebaiknya temui dokter untuk berobat," tambahnya. Pembesaranprostat non-kanker atau BPH lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia pria. Jenis penyakit prostat satu ini tidak mengancam jiwa, tetapi secara signifikan dapat memengaruhi kualitas hidup seorang pria. Gejala BPH yang umum dirasakan meliputi: Kesulitan untuk buang air kecil; Dorongan untuk buang air kecil bahkan saat kandung kemih kosong Bahaya kerap disepelekan, waspada Sering Buang Air Besar bisa jadi Gejala Penyakit Kanker Usus Besar - Halaman 2. Bahaya, kerap disepelekan, waspada Sering Buang Air Besar bisa jadi Gejala Penyakit Kanker Usus Besar - Halaman 2. Minggu, 24 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com; Hievery people, Wilujeng wayah kieuApa kabar? Semoga sehat selalu yaa aamiinGangguan buang air kecil pada pria dan wanita perlu diwaspadai sedari dini. B Kumanini sukai sekali hidup diselaput lendir badan manusia. Umumnya selaput ledir ataupun wanita.terlebih selaput ledir saluran kemih sisi bawah (urethra). Di sana kuman bersarang serta berkembang biak hingga jadi peradangan yang bakal menyebabkan keluhan nyeri panas atau masalah dalam kencing ( Buang air kecil ). Seringbuang air kecil dianggap hal yang wajar, karena sebagai efek terlalu banyak minum sebelum tidur. Namun hati-hati, terlalu sering ke toilet di tengah malam juga bisa menjadi gejala penyakit, khususnya bagi pria. Keinginan buang air kecil yang terlampau sering di tengah malam, umumnya memengaruhi setengah dari semua pria saat menuju usia 50 hingga 60an Continued Ketikamereka besar, mereka mungkin jatuh di luar (prolaps). Masalah yang paling umum dengan wasir internal adalah pendarahan saat buang air besar. Wasir eksternal terjadi di luar anus. Mereka dapat mengakibatkan kesulitan membersihkan area setelah buang air besar. Jika gumpalan darah terbentuk di wasir eksternal, itu bisa sangat menyakitkan Namunapabila kamu tidak sampai jumlah itu, tapi sesuatu yang aneh terjadi pada rutinitas buang air kecilmu, kamu juga patut waspada, guys. Bahkan saat kamu tiba-tiba terbangun pada malam hari untuk buang air kecil sebanyak 2-3 kali, kamu juga harus waspada. Orang normal tidak akan terganggu untuk buang kecil saat tidur malam. 1 Sering melahirkan. Wanita yang terlalu sering melahirkan berisiko mengalami gangguan ini, apalagi jika jarak melahirkannya berdekatan. Proses mengeluarkan bayi dari rahim melewati panggul bisa melemahkan otot dan sendi penyokong alat reproduksi. 2. Usia. Otot-otot biasanya melemah saat usia bertambah, termasuk otot organ reproduksi. 3. Obesitas. 3eJEeH. Jika Anda mengalami gejala-gejala masalah urologi di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu, Anda mungkin akan dianjurkan untuk menjalani sejumlah pemeriksaan, seperti tes urine untuk mendiagnosis kondisi. Kencing berdarah Penyakit urologi yang ditandai kencing berdarah Salah satu gejala yang sering dialami oleh penderita penyakit urologi adalah kencing berdarah. Kencing berdarah atau hematuria adalah kondisi ketika urine berwarna merah atau merah muda yang dapat diindikasikan sebagai darah. Pada beberapa kasus, darah yang keluar saat Anda kencing tidak mudah dilihat. Kondisi ini disebut sebagai hematuria mikroskopis karena hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Sementara itu, warna darah yang dapat dilihat dengan mata telanjang disebut dengan gross hematuria. Jika mengeluarkan darah saat buang air kecil, ada kemungkinan Anda menderita penyakit urologi, seperti sebagai berikut. Glomerulonefritis, penyakit yang menyerang glomerulus ginjal. Infeksi saluran kemih ISK yang biasanya disebabkan oleh bakteri. Batu ginjal yang dapat menyebabkan saluran kemih tersumbat dan terluka. Sakit saat buang air kecil Penyakit urologi yang ditandai nyeri saat buang air kecil Selain kencing berdarah, nyeri saat buang air kecil ternyata juga menjadi gejala penyakit urologi yang paling sering dialami. Mengapa demikian? Sakit saat buang air kecil disuria adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan yang terjadi saat tubuh mengeluarkan urine. Masalah pada bagian urologi ini ternyata bisa terjadi pada siapa saja, terlepas dari jenis kelamin dan usia. Penyebab nyeri saat buang air kecil pun beragam dan hal ini ternyata berkaitan erat dengan penyakit urologi. Apa saja? Infeksi saluran kemih ISK Salah satu penyakit urologi yang menyebabkan gejala berupa nyeri saat buang air kecil adalah infeksi saluran kemih. Kondisi ini terjadi akibat adanya infeksi bakteri di bagian saluran kemih Anda, termasuk ginjal, kandung kemih, dan uretra. Jika bakteri berkembang di saluran kemih karena kandung kemih tidak dikosongkan dengan benar, infeksi pun terjadi. Akibatnya, pembengkakan dan iritasi yang terjadi pun menyebabkan rasa sakit saat Anda kencing. Batu ginjal Batu ginjal adalah endapan yang terbuat dari mineral dan garam hingga membentuk kristal menyerupai batu. Endapan ini awalnya mungkin tidak akan mengganggu saluran kemih Anda. Walaupun demikian, batu ginjal berukuran besar akibat tidak ditangani dengan benar dapat menyumbat saluran kemih. Akibatnya, Anda mungkin merasakan nyeri saat buang air kecil karena tubuh berusaha mengeluarkan batu tersebut. Prostatitis Selain batu ginjal, penyakit urologi lainnya yang membuat Anda merasakan sakit saat buang air kecil adalah prostatitis. Prostatitis adalah pembengkakan dan peradangan pada kelenjar prostat. Kondisi ini sering menjadi penyebab Anda kesulitan dan merasakan nyeri saat buang air kecil. Jika Anda sering merasakan nyeri saat buang air kecil, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis urologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kencing terasa panas Gangguan urologi yang ditandai dengan kencing terasa panas Bagi Anda yang merasakan sensasi terbakar atau panas saat kencing mungkin perlu waspada. Pasalnya, urine yang terasa panas dan disertai dengan nyeri saat buang air kecil bisa menjadi salah satu gejala penyakit urologi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh suhu urine yang lebih hangat daripada biasanya, terutama saat Anda merasa kedinginan atau demam. Lantas, apa saja penyakit urologi yang ditandai dengan kondisi ini? Infeksi saluran kemih ISK Jika Anda merasakan sakit dan sensasi terbakar saat kencing, ada kemungkinan Anda mengalami infeksi saluran kemih. Penyakit urologi ini memang kerap menjadi penyebab sejumlah masalah saat Anda buang air kecil. Infeksi yang seringnya disebabkan oleh bakteri ini perlu segera diobati. Hal tersebut dikarenakan infeksi ini dapat menyebar ke ginjal dan organ lainnya dan bisa menimbulkan kondisi yang serius. Area dekat urea terluka Urine manusia umumnya bersifat asam. Pada saat aliran urine mengenai luka atau cedera di kulit sekitar lubang kencing, buang air kecil pun akan terasa perih dan panas. Hal ini dapat terjadi pada luka yang kecil sekalipun. Area urea yang terluka dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti mencukur bulu kelamin, gesekan saat berhubungan seks, dan jerawat kecil. Cedera kecil biasanya hilang dengan sendirinya. Jika uretra terasa sakit, atau lukanya besar dan terinfeksi hingga menyebabkan demam, sebaiknya segera hubungi dokter. Interstitial cystitis Interstitial cystitis sistitis adalah penyakit kronis yang menyebabkan tekanan dan nyeri pada kandung kemih. Rasa sakit tersebut bisa menjalar hingga panggul, ginjal, dan area sekitarnya. Kondisi yang lebih sering dialami oleh wanita ini biasanya menimbulkan gejala berupa rasa panas atau sensasi tidak nyaman saat buang air kecil. Selain ketiga gangguan urologi yang telah disebutkan, kencing terasa panas juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan lainnya, yakni penyakit kelamin, infeksi pada kelamin prostatitis dan vaginitis, nyeri setelah persalinan, serta perubahan vagina setelah menopause. Perubahan bau dan warna urine Penyebab perubahan bau dan warna urine Air kencing urine sebagian besar terdiri dari air. Bau dan warna urine dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung makanan dan kondisi kesehatan Anda. Urine normal yang sehat tidak berbau. Hal ini dikarenakan air kencing mengandung lebih banyak air dan sedikit limbah beracun. Sementara itu, urine yang terlihat pekat dengan bau amonia yang kuat mengindikasikan bahwa limbah di dalamnya cukup tinggi dengan air yang sedikit. Selain bau, perubahan warna urine juga bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu, termasuk masalah pada urologi Anda. Anda mungkin sesekali merasakan bau urine yang lebih menyengat dibandingkan biasanya. Bahkan, gejala dari penyakit urologi ini juga dapat disertai dengan perubahan warna urine. Begini, manusia memiliki warna urine yang cukup beragam, mulai dari jernih hingga kuning tua. Perubahan warna tersebut ternyata disebabkan oleh pigmen pewarna urine yang disebut urokrom dan urobilin. Warna urine juga dapat dipengaruhi oleh jumlah cairan dan makanan yang Anda konsumsi. Air kencing yang sehat biasanya berwarna jernih hingga kuning muda. Semakin banyak air yang diminum, semakin jernih warna urine yang akan terlihat. Jika Anda kurang minum air, urine akan berwarna kuning pekat hingga oranye. Di luar warna yang telah disebutkan, adakalanya kencing Anda berubah menjadi warna merah, hijau, hingga cokelat gelap. Kondisi ini dapat terjadi akibat berbagai penyakit yang berhubungan dengan urologi, yaitu penyakit kandung kemih, penyakit pada ginjal seperti batu ginjal, serta ,asalah pada prostat seperti pembesaran prostat jinak penyakit BPH. Sebagai contoh, infeksi saluran kencing dapat membuat kencing Anda berbau menyengat dan berwarna merah atau cokelat gelap. Bau yang kurang sedap ini kemungkinan berasal dari bakteri yang tumbuh di dalam saluran, sehingga membuat Anda terinfeksi. Cek apa arti warna dan bau urine Anda di sini. Bagaimana dengan endapan putih pada urine? Selain warna dan bau, Anda mungkin juga turut memperhatikan adanya endapan putih pada urine. Endapan putih pada urine memang tidak termasuk dalam perubahan warna urine. Pasalnya, kondisi ini dapat terjadi akibat pengaruh dari sistem kemih atau sistem reproduksi, baik pada pria maupun wanita. Lantas, penyakit urologi apa saja yang menyebabkan gejala berupa endapan putih pada urine? Infeksi saluran kemih ISK. Prostatitis. Ejakulasi retrograde. Batu ginjal. Jika Anda merasakan nyeri saat buang air kecil yang disertai dengan endapan putih dalam urine, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kencing berbusa Apa jenis penyakit urologi yang menyebabkan kencing berbusa? Beberapa dari Anda mungkin pernah menjumpai kencingnya terlihat berbusa. Jika demikian, sebaiknya Anda perlu berhati-hati karena kondisi ini termasuk salah satu gejala dari masalah urologi. Berbeda dengan nyeri saat buang air kecil, kencing berbusa ternyata bisa menjadi kondisi yang normal jika tidak sering terjadi. Apabila sering terjadi, mungkin menjadi pertanda tubuh Anda sedang bermasalah. Hal ini dikarenakan busa dalam air kencing bisa menjadi tanda bahwa ada protein dalam urine atau proteinuria. Protein dalam urine akan bereaksi dengan udara, sehingga membentuk busa. Protein dalam urine bukan kondisi yang normal karena ginjal seharusnya telah menyaring protein dalam urine sebelum dikeluarkan tubuh. Alhasil, urine normal tidak mengandung protein karena senyawa ini akan tetap berada di aliran darah tubuh. Berikut ini beberapa gangguan pada urologi yang menyebabkan kencing Anda berbusa. Penyakit ginjal, seperti gagal ginjal kronis dan gagal ginjal akut. Ejakulasi retrograde, ketika air mani dikeluarkan dari kandung kemih. Penggunaan obat infeksi saluran kemih, seperti phenazopyridine. Sulit menahan kencing Apa penyebab tubuh sulit menahan kencing? Menahan kencing adalah kebiasaan yang sebenarnya tidak boleh sering dilakukan karena dapat menyebabkan masalah pada kandung kemih dan ginjal. Namun, ketika merasa kesulitan menahan kencing akhir-akhir ini hingga mengompol, Anda mungkin tengah mengalami penyakit urologi. Sulit menahan kencing mungkin lebih dikenal sebagai inkontinensia urine dalam dunia medis. Kondisi ini bukan sebuah penyakit, melainkan gejala yang disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan, seperti infeksi saluran kemih ISK, penyakit BPH, dampak pasca operasi prostat pada pria, serta masalah pada kandung kemih, seperti otot kandung kemih melemah. Disfungsi ereksi dan masalah seksual pria Penyakit urologi yang ditandai dengan masalah seksual pria Percaya atau tidak, disfungsi ereksi dan masalah seksual pada pria ternyata bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit urologi. Bagaimana bisa? Disfungsi ereksi atau impoten adalah kondisi ketika penis tidak dapat ereksi secara optimal untuk berhubungan seks. Masalah seksual pada pria ini memang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah dampak dari setelah operasi prostatektomi. Operasi prostat prostatektomi adalah prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar prostat akibat kanker prostat dan pembesaran prostat jinak BPH. Salah satu efek samping dari metode pengobatan gangguan pada prostat ini adalah infeksi saluran kemih dan impoten. Oleh sebab itu, beberapa pria yang pernah menjalani prostatektomi mungkin mengalami impoten yang disertai dengan gejala penyakit urologi lainnya. Air mani punya peranan penting dalam sistem reproduksi pria. Banyak orang mengira bahwa air mani dan sperma adalah dua hal yang sama. Faktanya, cairan mani berbeda dengan sperma. Namun, keduanya memang menunjang satu sama lain. Simak ulasan selengkapnya berikut ini. Menilik air mani dan kandungannya Air mani adalah cairan yang dikeluarkan oleh pria saat ejakulasi. Cairan ini diproduksi oleh organ reproduksi pria yang bernama vesikula seminalis. Sebanyak 80 persen dari total cairan yang keluar ketika pria berejakulasi merupakan cairan mani, sementara sisanya diisi sperma dan cairan yang diproduksi oleh prostat. Gabungan ketiganya disebut sebagaii semen. Air mani umumnya memiliki tekstur yang kental. Selain itu, cairan ini biasanya berwarna putih keabuan. Orang sering kali menyamakan bahwa seperti itulah warna sperma. Padahal, itu merupakan gabungan ketiganya. Pada cairan mani, terdapat kandungan sejumlah zat, yaitu Air Protein Fruktosa Glukosa Sodium Zinc Asam sitrat Asam laktat Klorida Kalsium Potasium Magnesium Vitamin C Selain itu, sebagaimana dilansir dari Columbia University, kandungan air mani juga diisi oleh kalori. setiap satu sendok teh cairan mani mengandung 5-7 kalori. Baca Juga3 Gejala HIV pada Pria dan PenanganannyaSerba-serbi Spermatozoa, Sel Reproduksi PriaHormon Androgen, Hormon Seks Pria yang Juga Penting untuk Wanita Banyak orang—mungkin termasuk Anda salah satunya—yang menganggap sperma adalah cairan mani, atau sebaliknya. Padahal, keduanya berbeda. Perbedaan air mani dan sperma dapat dijelaskan secara sederhana, yaitu Cairan mani diproduksi oleh kelenjar prostat dan vesikula seminalis, sementara sperma diproduksi oleh testis. Air mani adalah cairan yang keluar saat ejakulasi dan dapat dilihat oleh mata. Cairan ini memiliki tekstur kental dan lengket, dengan warna putih keabuan. Sementara sperma terdapat di dalam cairan mani dan ukurannya sangat kecil hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Sperma berisi sel-sel reproduksi yang berfungsi untuk melakukan pembuahan terhadap sel telur. Sementara, cairan mani berperan untuk membantu sperma dalam mencapai sel telur. Cairan ini juga merupakan pemasok nutrisi bagi sperma agar senantiasa sehat. Manfaat air mani bagi kesehatan Manfaat utama air mani yang adalah membantu sperma untuk berenang’ menuju sel telur dan melakukan pembuahan. Cairan mani juga berfungsi membuat menjaga sperma agar bisa bertahan lebih lama di dalam vagina. Meski demikian, cairan mani diklaim memiliki sejumlah manfaat yang tidak terkait dengan reproduksi, yaitu 1. Meningkatkan suasana hati mood Cairan mani disebut-sebut mengandung sejumlah senyawa yang memiliki sifat antidepresan. Senyawa-senyawa tersebut meliputi Endorfin Estrone Prolaktin Oksitosin Serotonin Thyrotropin Dalam sebuah penelitian, ditemukan fakta bahwa wanita yang terpapar cairan mani pasangannya memiliki mood yang membaik secara signifikan. Akan tetapi, diperlukan penelitian terbaru untuk menguji manfaatnya yang satu ini. 2. Meredakan stres Tidak hanya memperbaiki mood, cairan mani juga diklaim mampu meredakan stres. Manfaat air mani yang satu ini lagi-lagi dikarenakan adanya kandungan senyawa antidepresan, yakni oksitosin. Selain itu, pada air mani juga terkandung progesteron. Progesteron adalah hormon yang punya peran penting dalam pengendalian stres seseorang. 3. Meminimalisir risiko preeklampsia Air mani juga diketahui memiliki manfaat untuk meminimalisir risiko preeklampsia pada wanita hamil. Sebuah penelitian yang dirilis oleh American Journal of Obstetrics and Gynecelogy menyebutkan bahwa wanita yang terpapar sperma dan cairan mani—sebelum ataupun saat hamil—memiliki risiko preeklampsia yang lebih kecil. Baca JugaPria Harus Tahu! Ini Cara Mengatasi Susah Ereksi Secara Alami Tanpa Obat Kuat9 Khasiat Daun Seledri untuk Pria, Kontrol Tekanan Darah hingga Tingkatkan VitalitasTestis Membesar dan Memerah, Waspadai Radang Testis 4. Menurunkan risiko kanker prostat Mengeluarkan air mani, alias berejakulasi, nyatanya memiliki manfaat untuk menurunkan risiko kanker prostat. Menurut studi yang dimuat dalam Journal of American Medical Association, pria dengan frekuensi ejakulasi yang tinggi memiliki risiko lebih kecil untuk terkena kanker prostat di kemudian hari. Bukti ilmiah ini akan tetapi hanya menemukan manfaat dari ejakulasi terhadap penurunan risiko kanker prostat. Belum ada studi yang dapat mengungkap apakah cairan mani itu sendiri dapat mencegah kanker atau tidak. Ciri-ciri air mani yang sehat Air mani hanya dapat berfungsi dengan baik apabila dalam kondisi sehat. Lantas, seperti apa ciri-ciri cairan mani yang dikategorikan sehat? Ini beberapa kriterianya Bertekstur kental dan lengket Berwarna putih keabuan Bau cairan mani dan sperma seperti pemutih pakaian atau kaporit Selain itu, cairan ini juga memiliki rasa manis atau pahit, tergantung makanan yang Anda makan. Baca JugaKenali Berbagai Gejala Kanker Prostat Sebelum MenyebarKeluar Banyak Air Mani Bisa Jadi Tanda Hyperspermia, Ini Pengaruhnya terhadap KesuburanTanda-Tanda Kadar Testosteron Rendah dan Cara Meningkatkannya Fakta-fakta seputar air mani Selain ternyata berbeda dengan sperma, ada sejumlah fakta menarik lainnya terkait dengan cairan mani yang perlu Anda ketahui, yaitu Cairan mani yang keluar saat ejakulasi umumnya setara dengan sendok teh, tapi bisa saja kurang atau lebih tergantung dari sejumlah faktor seperti usia dan kondisi fisik. Air mani tidak selamanya bertekstur kental. Pada beberapa kondisi, cairan ini bisa jadi lebih encer. Penyebab mani encer bisa karena berbagai faktor, termasuk rendahnya kadar sperma di dalamnya. Kandungan nutrisi dalam cairan mani tidak serta-merta bermanfaat secara signifikan bagi kesehatan. Pasalnya kadar setiap nutrisi tersebut tergolong sedikit. Menelan cairan mani bisa menyebabkan kantuk karena di dalamnya terkandung melatonin hormon pengatur siklus tidur. Namun, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Baik air mani maupun sperma, keduanya sama-sama penting dalam reproduksi pria sehingga menjaganya tetap sehat menjadi suatu keharusan. Ingin tahu bagaimana cara menjaga kesehatan sperma dan cairan mani? Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi SehatQ. Unduh aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang juga. Ada kalanya pria bisa mengalami keluar sperma tapi tidak terasa, bahkan mendadak, entah itu kala tidur, setelah buang air kecil, atau bahkan ketika mengalami cedera tertentu. Air mani adalah cairan yang membawa sperma dan bisa keluar dari penis meski tidak ada ejakulasi yang terjadi. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa jadi merupakan sinyal dari tubuh bahwa sedang ada yang tidak beres dengan sistem reproduksi. Meski sama-sama berbentuk cairan, air mani berbeda dengan sperma. Air mani disebut juga seminal fluid yang membuat sperma bisa “berenang” menuju sel telur dan melakukan pembuahan. Beberapa penyebab seseorang mengalami keluar cairan sperma tapi tidak terasa antara lain sebagai berikut 1. Mendapat rangsangan seksual Ketika mendapat rangsangan seksual, laki-laki bisa mengalami keluar air mani secara tiba-tiba. Ini berbeda dengan ejakulasi saat orgasme yang tidak terjadi secara mendadak dalam sebuah rangkaian aktivitas seksual. Contohnya, air mani bisa keluar tanpa terasa ketika sedang foreplay. Meskipun bukan ejakulasi, air mani yang keluar mendadak ini bisa juga mengandung sperma dalam jumlah yang lebih sedikit, sebagaimana dijelaskan oleh sebuah tinjauan ilmiah tahun 2011 dalam jurnal Human Fertility Jadi, penting untuk tetap memakai alat kontrasepsi seperti kondom apabila ingin menghindari kehamilan. 2. Setelah buang air kecil Sperma juga bisa keluar tanpa sebab setelah setelah seseorang buang air kecil. Hal ini terjadi karena adanya air mani yang tertinggal di uretra. Terkadang, air mani bercampur dengan urine sehingga warnanya pucat seperti berkabut. Jika terus-menerus terjadi, kondisi ini bisa mengindikasikan inkontinensia urine atau kesulitan menahan buang air kecil. 3. Mimpi basah Saat mimpi basah, remaja atau orang dewasa laki-laki juga akan mengalami keluar sperma tapi tidak terasa. Umumnya, mimpi basah berkaitan erat dengan fantasi seksual. Selain itu, gesekan dengan pakaian atau sprei juga bisa menyebabkan seseorang terangsang dan mengeluarkan sperma secara tiba-tiba. 4. Prostatitis Prostatitis menjadi salah satu penyebab sperma keluar tanpa terasa Kondisi kesehatan tertentu juga bisa menyebabkan keluar sperma tanpa terasa, yaitu prostatitis. Ini adalah peradangan kelenjar prostat, yaitu kelenjar kecil yang terletak antara penis dan kandung kemih. Prostatitis adalah penyakit seputar saluran kemih yang paling sering dialami laki-laki berusia di bawah 50 tahun. Jika prostatitis terjadi selama 3 bulan atau berulang, bisa jadi merupakan prostatitis kronis dan bisa menyebabkan disfungsi ereksi dan masalah seksual lainnya. Jika menderita prostatitis, ada beberapa gejala lain, seperti Rasa nyeri di sekitar kelamin, perut bawah, dan punggung bawah Keinginan buang air kecil tiba-tiba Rasa nyeri atau panas saat buang air kecil Gejala lain menyerupai flu Baca JugaPopulernya Penggunaan Daun Sirih untuk Keputihan, Namun Benarkah Steril?Penasaran? Ini Bagian Sensitif Pria yang Meningkatkan Gairah SeksualBikin Testis Ngilu, Apa Itu Blue Balls? 5. Cedera sistem saraf Sistem saraf adalah gabungan sel dan saraf yang mengirimkan sinyal ke otak dan bagian tubuh lainnya. Saat ejakulasi, sistem saraf ikut ambil peran di dalamnya. Ketika terjadi cedera pada sistem saraf, maka keluar air mani tiba-tiba bisa terjadi. Beberapa cedera atau kondisi medis serius yang dapat merusak koordinasi kapan keluarnya air mani, seperti Cedera kepala atau sumsum tulang belakang Tumor otak Terpapar substansi beracun seperti metal Kondisi degeneratif seperti Parkinson atau multiple sclerosis Penyalahgunaan substansi alkohol Diabetes Infeksi otak Guillain-Barré syndrome Defisiensi nutrisi Baca Juga11 Cara Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma yang Ampuh12 Kebiasaan Sehat yang Penting Dilakukan Setelah Berhubungan IntimMengenal Fungsi Skrotum dalam Sistem Reproduksi Pria Kapan harus ke dokter? Keluar sperma tanpa sebab saat melakukan aktivitas adalah hal yang normal. Namun apabila terus terjadi berulang, wajar jika menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Ditambah lagi jika kondisi ini berpengaruh terhadap fungsi seksual seperti nyeri saat ejakulasi ataupun bau sperma tidak sedap, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Jika diketahui ada masalah yang menyebabkan keluar sperma tapi tidak terasa atau secara mendadak, dokter akan memberikan pengobatan bila diperlukan. Apabila pengobatan yang dijalani memberikan efek samping utamanya pada aspek seksual, diskusikan alternatifnya dengan dokter. Dengan aplikasi SehatQ, Anda juga bisa melakukan konsultasi online dengan aplikasi kesehatan keluarga SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play.